Berapa Banyak Kebakaran Mobil EV yang Terjadi Setahun
Berapa Banyak Kebakaran Mobil EV yang Terjadi Setahun

Berapa Banyak Kebakaran Mobil EV yang Terjadi Setahun

Berapa Banyak Kebakaran Mobil EV yang Terjadi Setahun

Keselamatan kendaraan listrik (EV) telah menjadi topik yang menarik dan diperdebatkan, terutama dengan pesatnya pertumbuhan adopsi EV di seluruh dunia. Salah satu kekhawatiran utama yang sering diangkat adalah terjadinya kebakaran pada kendaraan tersebut. Mari selami lebih dalam angka-angka untuk mengukur risiko yang sebenarnya.

Data terbaru yang dirilis oleh Departemen Manajemen Darurat Nasional China menyoroti bahwa pada kuartal pertama tahun 2022, terdapat 640 kendaraan listrik, menandai peningkatan 32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, peningkatan keseluruhan kebakaran terkait transportasi adalah sekitar 8.8%, menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan kendaraan listrik secara signifikan melampaui rata-rata.

Untuk mengontekstualisasikan ini, mari mundur selangkah dan memeriksa data historis. Pada 2019, berdasarkan analitik platform regulasi nasional, Tiongkok memiliki armada EV sebanyak 3.81 juta kendaraan dengan 187 insiden kebakaran. Ini mewakili tingkat insiden kebakaran sebesar 0.0049%, yang lebih rendah dari probabilitas 0.01% hingga 0.02% untuk kendaraan bertenaga bensin. Pada tahun 2020, tingkat insiden kebakaran untuk kendaraan listrik semakin menurun menjadi 0.0026%, masih di bawah tingkat kendaraan tradisional. Meskipun data untuk tahun 2021 tidak ada, angka tahun 2022 menunjukkan bahwa dengan 8.915 juta EV, tingkat insiden kebakaran adalah 0.007%, terus lebih rendah daripada kendaraan bertenaga bensin.

Sebuah survei keselamatan kendaraan yang komprehensif oleh Sun Fengchun, seorang anggota Akademi Teknik China, menguatkan temuan ini. Menurut penelitiannya, tingkat insiden kebakaran untuk kendaraan listrik mencapai 0.9-1.2 per 10,000 kendaraan, jauh lebih rendah daripada tingkat 2-4 per 10,000 kendaraan untuk kendaraan berbahan bakar bensin.

Jadi, dalam hal kemungkinan insiden kebakaran, EV jauh lebih aman daripada bensin. Namun, persepsi risiko yang lebih tinggi mungkin disebabkan oleh meningkatnya rasa ingin tahu dan minat terhadap EV. Media cenderung lebih sering menyoroti topik terkait EV, yang mengarah ke perhatian publik yang lebih besar dan, terkadang, persepsi yang miring.

Kesimpulannya, meskipun jumlah insiden kebakaran pada kendaraan listrik menunjukkan peningkatan, probabilitas keseluruhannya tetap lebih rendah daripada kendaraan berbahan bakar bensin tradisional. Persepsi publik sering kali dipengaruhi oleh fokus media, tetapi penting untuk membedakan antara persepsi dan kenyataan saat membuat keputusan yang matang tentang keselamatan kendaraan.

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *