Analisis Kasus: Sengketa Biaya Pengiriman Barang di Tengah Kerusuhan Sipil

Dalam putusan Pengadilan Maritim Shanghai, klaim force majeure yang diajukan sebuah perusahaan teknik Tiongkok karena kerusuhan sipil di Yaman ditolak, dengan menggarisbawahi bahwa peristiwa force majeure harus berhubungan langsung dengan pelanggaran kontrak tertentu, sehingga menjadi preseden hukum yang penting.

Manajemen Risiko Sebelum Melakukan Kontrak dengan Perusahaan Tiongkok dalam Perdagangan Komoditas Curah

Langkah pertama dalam manajemen risiko perdagangan komoditas curah adalah dengan secara proaktif mengatasi potensi risiko sebelum menandatangani kontrak. Untuk meminimalkan risiko, bisnis harus mengambil langkah proaktif untuk menurunkan, menghindari, membagi, dan mengendalikan risiko berdasarkan situasi yang berbeda.

Pernyataan Penyelesaian Sipil Tiongkok: Dapat Ditegakkan di Singapura?

Pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Singapura menolak memberikan keputusan ringkasan untuk menegakkan pernyataan penyelesaian perdata Tiongkok, dengan alasan ketidakpastian tentang sifat pernyataan penyelesaian tersebut, yang juga dikenal sebagai 'keputusan mediasi (perdata)' (Shi Wen Yue v Shi Minjiu & Anor [ 2016] SGHC 137).

Manajemen Risiko dalam Perdagangan Komoditas Massal dengan Tiongkok – Risiko Pembayaran dan Mitigasinya

Postingan ini berfokus pada penerapan hukum pembayaran angsuran, strategi manajemen risiko jika terjadi keterlambatan pembayaran, pentingnya pencadangan hak kepemilikan, dan dampak faktor pasar terhadap harga komoditas.

Analisis Kasus Sengketa Kompensasi Kerusakan Kargo Kedelai di Tiongkok

Kasus ini berkisar pada sengketa kompensasi kerusakan muatan kedelai, yang diputuskan oleh Pengadilan Maritim Xiamen. Hal ini melibatkan banyak pihak asing (dari Brazil, Singapura, Liberia, dan Yunani), penerbitan perintah anti-gugatan di Inggris, dan proses arbitrase London.

Tanggung Jawab atas Barang yang Hilang di Pelabuhan Tiongkok dalam Perdagangan Internasional: Studi Kasus

Dalam perdagangan internasional, hilangnya barang di pelabuhan Tiongkok menimbulkan pertanyaan mengenai pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya barang tersebut. Ketika barang sampai dengan selamat di pelabuhan Tiongkok tetapi hilang secara misterius sebelum pelanggan dapat mengklaimnya, siapa yang menanggung beban kerugian yang diakibatkannya?