Teknologi Produsen Mobil Tiongkok Mendunia: Era Baru Ekspor Teknologi
Teknologi Produsen Mobil Tiongkok Mendunia: Era Baru Ekspor Teknologi

Teknologi Produsen Mobil Tiongkok Mendunia: Era Baru Ekspor Teknologi

Teknologi Produsen Mobil Tiongkok Mendunia: Era Baru Ekspor Teknologi

Ketika pasar otomotif domestik Tiongkok menyaksikan pertukaran teknologi timbal balik dengan produsen mobil multinasional, konsep “teknologi yang mendunia” muncul sebagai tren baru. Meskipun produsen mobil Tiongkok mendapat manfaat dari kolaborasi di pasar dalam negeri mereka, mereka juga mulai mengekspor teknologi inovatif mereka ke pemain internasional. Perkembangan terkini ini menandakan perubahan dalam cara produsen mobil Tiongkok memposisikan diri mereka secara global.

Contoh utama dari tren ini adalah perjanjian usaha patungan antara Geely dan Renault Group. Masing-masing perusahaan akan memegang 50% saham dalam usaha patungan baru yang berfokus pada teknologi baterai listrik, yang bertujuan untuk membangun jejak bisnis global. Demikian pula, Leapmotor telah melakukan pembicaraan dengan dua produsen mobil luar negeri untuk potensi kolaborasi teknologi, yang menunjukkan kesediaan untuk melisensikan teknologi mereka kepada perusahaan asing. Selain itu, kemitraan antara CATL dan Ford yang kini telah bubar menggambarkan bagaimana teknologi kendaraan energi baru (NEV) Tiongkok melangkah ke panggung dunia.

Namun, para ahli menekankan bahwa meskipun tren “ekspor teknologi” semakin populer, hal ini mungkin tidak serta merta menjadi hal yang biasa. Wang Qing, Wakil Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi Pasar di Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara, yakin bahwa lebih banyak kolaborasi kemungkinan akan terus dilakukan di pasar domestik. Landasan untuk mengekspor teknologi akan dibangun berdasarkan terbangunnya kepercayaan, sistem rantai pasokan yang matang, dan model kemitraan yang sukses di arena domestik.

Contoh kolaborasi produsen mobil Tiongkok dan asing baru-baru ini telah menarik perhatian. Akuisisi Volkswagen atas 4.99% saham Xpeng, nota kesepahaman SAIC Group dengan Audi untuk percepatan pengembangan kendaraan listrik, dan pengambilalihan operasi Mustang Mach-E listrik Ford di Tiongkok oleh Changan Ford adalah contoh yang patut dicatat.

Kemitraan Geely dengan Renault menonjol. Kedua perusahaan tersebut mendirikan usaha patungan untuk pengembangan powertrain, mentransfer kekayaan intelektual terkait ke pusat operasional di Madrid dan Teluk Hangzhou. Usaha patungan ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi powertrain masa depan secara mandiri, memenuhi berbagai permintaan pasar. Inisiatif ini akan mencakup pendirian kantor pusat di Inggris, lima pusat penelitian dan pengembangan, dan 17 pabrik di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.

Penekanan pada kolaborasi dan ekspor teknologi didorong oleh berbagai faktor. Meningkatnya daya saing industri NEV Tiongkok dan keinginan untuk berekspansi ke pasar yang lebih besar memotivasi para produsen mobil Tiongkok. Meningkatnya permintaan akan rantai pasokan yang matang, manufaktur yang hemat biaya, dan penetrasi pasar yang efisien juga mendorong kolaborasi. Pengembangan ekosistem komprehensif dalam industri NEV Tiongkok, yang mencakup aspek-aspek seperti baterai listrik, sistem kontrol, sistem operasi, AI, dan infrastruktur pengisian daya, meningkatkan daya tariknya di mata mitra asing.

Menjadi jelas bahwa produsen mobil Tiongkok sedang menyambut era baru ekspor teknologi. Meskipun praktik ini mungkin tidak menggantikan kolaborasi dalam negeri dalam jangka pendek, praktik ini membuka pintu bagi pendekatan yang lebih beragam terhadap ekspansi global. Seiring dengan terus berkembangnya lanskap otomotif global, kecanggihan teknologi Tiongkok menempatkan produsen mobilnya pada posisi yang lebih menonjol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *