Menyelidiki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen di Shanghai: Apakah Komersialisasi Hidrogen Sudah Matang?
Menyelidiki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen di Shanghai: Apakah Komersialisasi Hidrogen Sudah Matang?

Menyelidiki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen di Shanghai: Apakah Komersialisasi Hidrogen Sudah Matang?

Menyelidiki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen di Shanghai: Apakah Komersialisasi Hidrogen Sudah Matang?

Pada bulan Maret 2022, pemerintah Tiongkok merilis “Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang untuk Industri Energi Hidrogen (2021-2035),” dengan tujuan ambisius untuk mempromosikan komersialisasi dan penggunaan energi hidrogen oleh sipil. Seiring dengan semakin terbukanya kebijakan dan peraturan, banyak produsen mobil juga mulai fokus pada energi hidrogen, yang bukan merupakan konsep baru. Toyota, misalnya, memperkenalkan kendaraan sel bahan bakar hidrogen di Jepang pada awal tahun 2012. Dengan latar belakang kemajuan teknologi dan dukungan kebijakan, seberapa jauh kemajuan komersialisasi kendaraan energi hidrogen, dan apakah sudah benar-benar matang?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami melakukan riset pasar di Shanghai dan wilayah lainnya, yang bertujuan untuk menjelaskan kondisi komersialisasi energi hidrogen saat ini.

Kenyamanan: Pengisian Bahan Bakar Hidrogen

Kalau bicara soal kepraktisan, kenyamanan adalah yang utama. Kendaraan listrik (EV) mendapat manfaat dari pengembangan infrastruktur dan teknologi pengisian daya secara paralel, sehingga memungkinkan pengisian ulang dengan cepat. Sebaliknya, kendaraan sel bahan bakar hidrogen dikenal karena pengisian bahan bakarnya yang cepat. Selama penyelidikan kami, kami menemukan bahwa pengisian bahan bakar MPV (Multi-Purpose Vehicle) bertenaga hidrogen hanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 menit, dan efisiensi pengisian bahan bakarnya hanya 10% hingga 20% lebih lambat dibandingkan dengan pengisian bahan bakar kendaraan berbahan bakar bensin.

Namun, kenyamanan pengisian bahan bakar hidrogen terganggu oleh kurangnya stasiun pengisian bahan bakar. Saat kami mencari stasiun pengisian bahan bakar di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, kami menemukan bahwa Shanghai hanya memiliki 6 stasiun, Beijing memiliki 5 stasiun, dan Guangzhou hanya memiliki 4 stasiun. Selama kunjungan lapangan, kami mengamati bahwa sebagian besar stasiun berada di lokasi yang tepat. di daerah pinggiran kota seperti Jiading dan Jinshan. Selain itu, sebagian besar stasiun merupakan fasilitas khusus di dalam kawasan industri, dengan hanya satu stasiun pengisian bahan bakar konvensional yang bermitra.

Keterbatasan Biaya dan Jangkauan

Biaya adalah faktor kunci lain yang mempengaruhi komersialisasi kendaraan energi hidrogen. Transparansi harga untuk pengisian bahan bakar terbatas, sebagian besar stasiun menggunakan kartu prabayar berdasarkan data kendaraan seperti tekanan, suhu, dan jarak tempuh yang tersisa. Meskipun harga per kilogram hidrogen bervariasi, sering kali harga per kilometernya sama dengan harga bensin. Selain itu, biaya bahan bakar hidrogen mungkin lebih tinggi dibandingkan bensin untuk beberapa kendaraan komersial, menyebabkan beberapa pengguna truk berukuran sedang menghabiskan sekitar 4 yuan per kilometer untuk bahan bakar.

Selain itu, ada pembatasan tekanan pengisian bahan bakar hidrogen. Beberapa kendaraan bertenaga hidrogen dibatasi hingga pengisian bahan bakar bertekanan 35 MPa karena peraturan regional, sementara pengisian bahan bakar bertekanan lebih tinggi 70 MPa masih belum tersedia di banyak wilayah. Keterbatasan ini selanjutnya mempengaruhi kepraktisan kendaraan hidrogen.

Model Kendaraan Terbatas

Dalam penyelidikan kami, kami menemukan bahwa Shanghai hanya memiliki satu model kendaraan penumpang bertenaga hidrogen yang beroperasi secara komersial—MIFA Hydro oleh SAIC Maxus. MIFA Hydro diperkenalkan pada September 2022 untuk keperluan ride-hailing dan menawarkan jangkauan sekitar 600 kilometer dengan kapasitas penyimpanan tekanan 70 MPa sebesar 6.4 kilogram. Model kendaraan hidrogen lainnya, seperti Shenlan SL03 dari Chang'an, Aion LX, dan BAIC EU7, juga telah diperkenalkan tetapi dengan banderol harga yang relatif tinggi.

Kesimpulan

Kesimpulannya, pengembangan kendaraan energi hidrogen di Tiongkok masih dalam tahap awal. Terbatasnya jumlah stasiun pengisian bahan bakar, biaya yang lebih tinggi, dan kurangnya infrastruktur pendukung yang komprehensif menghambat komersialisasi skala besar. Meskipun kebijakan dan kemajuan teknologi sejalan, terbukti bahwa perjalanan energi hidrogen untuk digunakan secara luas oleh masyarakat sipil merupakan proses yang bertahap. Meskipun ada dukungan pemerintah dan kemajuan teknologi, masa depan masih penuh tantangan. Meskipun energi hidrogen mungkin menjanjikan di masa depan, kemungkinan penggunaan energi sipil dalam skala besar dalam dua hingga tiga tahun ke depan tampaknya terbatas berdasarkan kondisi saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *